bulan

>> Monday, October 20, 2008

Malam itu,
Kulihat bulan bergantungan di awan,
Terpancar cahaya menyelimuti susuk tubuh,
Susuk yang lemah gemalai,
Saat kau campak separuh cinta,
Saat kewarasanmu terpisah dari rasional,
Saat air jernih mataku menyelusuri pipi.

Bulan,
Tetaplah kau menerangi malam,
Chenta,
Tetaplah kau mengisi realiti.

Sedarlah,
Sesungguhnya kau dan aku,
Menyentuh bulan yang sama.

0 comments:

  © Blogger template Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP